Semarang – Program Universitas Negeri Semarang (UNNES) GIAT Wonolopo turut serta dalam kegiatan produksi jamu tradisional di Kampung Jamu, Kelurahan Wonolopo, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, pada Minggu (16/2/2025). Kegiatan ini merupakan bentuk dukungan UNNES dalam melestarikan warisan budaya jamu khas Wonolopo serta mengembangkan keterampilan mahasiswa dalam bidang herbal dan kewirausahaan.
Dalam kegiatan tersebut, peserta dari UNNES GIAT Wonolopo mendapat bimbingan langsung dari Bapak Kholidi, salah satu perajin jamu yang sudah lama berkecimpung dalam produksi jamu tradisional di Kelurahan Wonolopo. Mereka diajarkan proses pembuatan jamu mulai dari pemilihan bahan baku, peracikan, hingga proses penyajian yang higienis dan menarik bagi konsumen.
“Kami sangat senang bisa berbagi ilmu dengan mahasiswa UNNES. Harapannya, mereka dapat memahami proses pembuatan jamu secara tradisional dan bisa turut melestarikan budaya minum jamu di kalangan generasi muda,” ujar Bapak Kholidi.
Program UNNES GIAT Wonolopo merupakan bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat berbasis akademik yang melibatkan mahasiswa dalam berbagai kegiatan sosial dan ekonomi lokal. Selain belajar langsung dari para perajin, mahasiswa juga melakukan diskusi terkait pengemasan dan pemasaran jamu agar dapat menjangkau pasar yang lebih luas.
Dengan adanya keterlibatan UNNES GIAT Wonolopo dalam produksi jamu tradisional ini, diharapkan semakin banyak generasi muda yang peduli dan tertarik untuk melestarikan serta mengembangkan warisan budaya Indonesia. (Asd)